Pemetik buah Korea Selatan - Pekerjaan dan Gaji, Cara mendapatkan pekerjaan
Berapa gaji untuk - Pemetik buah Korea Selatan?
Cara mendapatkan pekerjaan - Pemetik buah Korea Selatan?
Apa persyaratan pekerjaan khas untuk pekerjaan ini?
Pemetik buah Korea Selatan - Apa persyaratan atau kualifikasi umum dalam posting pekerjaan?
Destinasi-destinasi terbaik untuk mendapatkan pekerjaan adalah: Seoul (ibu kota), Busan, Incheon, Daegu, Daejeon
Gaji untuk: Pemetik buah Korea Selatan - USD 2257
Gaji rata-rata Korea Selatan - USD 3179
Gaji dibayar dalam mata uang lokal: KRW (Won Korea Selatan)
Pengaruh pengalaman kerja terhadap gaji:
Berpengalaman: + 7%
Pertengahan karir: + 8%
Tingkat masuk: - 12%
Keuntungan karyawan
Rencana pensiun: Biasanya tidak
Asuransi kesehatan: Tidak
Pelatihan internal dan eksternal: Tidak
Rencana pengembangan karir untuk karyawan: Tidak
Persyaratan kerja yang khas
Tingkat pendidikan: Ijazah sekolah tinggi
Sertifikasi profesional tidak diperlukan
Mampu mengoperasikan komputer: Tidak perlu
Masa percobaan: Tidak
Bahasa resmi: Bahasa Korea, Bahasa isyarat
Pengetahuan bahasa asing: Tidak perlu
Surat ijin Mengemudi: Tidak perlu
Pengalaman kerja: Dampak terhadap gaji - Rendah
Jenis pekerjaan:
Pekerjaan penuh waktu
Kerja paruh waktu
Pekerjaan sementara
Pekerjaan musiman
Kontrak kerja
Lainnya (jenis pekerjaan)
Sektor industri: pertanian, kehutanan dan perikanan
Waktu kerja dan cuti dibayar
Minggu kerja: Senin - Jumat
Jam kerja per minggu: 40
Lembur: Tidak
Membayar hari libur: 15 (Kontrak mungkin berbeda)
Hari libur berbayar: /
Istirahat makan siang: Biasanya ya
Waktu istirahat makan siang: 30 menit
Jam kerja fleksibel: Biasanya ya
Tips mencari pekerjaan untuk warga negara asing
Apakah diperlukan izin kerja / visa kerja? diperlukan
Tingkat keahlian bahasa lokal yang diperlukan: Tingkat dasar
Tingkat pengangguran Korea Selatan - 3.8%
Umur pensiun Korea Selatan - 62
→ Lihat gaji untuk pekerjaan lain - Korea Selatan
Pekerjaan serupa:
→ Pekerja restoran
→ Pekerja dapur
→ Koki Pizza
→ Tukang daging
→ Ahli di bidang teknologi pangan